Senin, 08 Juni 2020

Empat


Ada yang mengendap
adalah tangis yang tak tumpah
hanya menjadi kubangan becek didalam hati
terlantar di jalan seperti kubangan hujan
tak pernah diundang
tak pernah diinginkan
tapi terus datang
terutama saat musim hujan
bukannya aku sayang-sayang air mata ini
hanya sudah lama tertahan
dan jatuh turun terjun bebas
ke dalam jurang tanpa batas
lalu mengendap disana
berhari-hari
berbulan-bulan
bisa jadi selamanya
mengering berbekas tak karuan
                        
                                        - 8 Februari 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tujuh (Solo, Ngarsopuro)

Pada tulisan ini, aku bingung untuk memulainya. Ini tentang kamu tentu saja. masih selalu tentang kamu. Tentang sebuah tempat yang ingin kam...